Berita

Ruben Amorim Tetap Yakin dengan Formasi 3-4-3 Meski Manchester United Terpuruk

55
×

Ruben Amorim Tetap Yakin dengan Formasi 3-4-3 Meski Manchester United Terpuruk

Sebarkan artikel ini
Ruben Amorim Tetap Yakin dengan Formasi 3-4-3 Meski Manchester United Terpuruk
Ruben Amorim - Manuid

Manuid – Formasi 3-4-3 yang diterapkan Ruben Amorim belum mampu meningkatkan performa Manchester United. Namun, Amorim tetap percaya dengan formasi itu dan enggan mengubahnya.

Ruben Amorim dikenal sukses membawa Sporting CP berjaya dengan formasi andalannya dalam empat tahun terakhir, yang berujung pada dua gelar Liga Portugal dan dua Piala Portugal. Oleh karena itu, MU merekrutnya pada November lalu dengan harapan dapat memperbaiki performa tim setelah keterpurukan bersama Erik ten Hag. Meski sempat menunjukkan hasil menjanjikan di awal, kinerja Amorim memasuki awal tahun ternyata tidak lebih baik dari Ten Hag.

MU terus mengalami kekalahan dan kini lebih dekat dengan zona degradasi ketimbang papan atas, hanya berjarak tujuh poin. Saat ini, MU berada di posisi ke-14 dengan 22 poin dari 19 pertandingan. MU hanya memenangkan satu dari lima pertandingan terakhir di liga dan kebobolan 18 gol sepanjang Desember, catatan terburuk sejak 1964.

Desakan kepada Amorim untuk mengubah formasi 3-4-3 menjadi 4-3-3 atau 4-2-3-1 semakin kencang demi menyeimbangkan permainan tim. Dengan stok pemain saat ini, MU mudah terekspos oleh lawan saat bermain dengan formasi 3-4-3. Seperti saat bertemu Newcastle United, di mana dua gelandang yang dipasang, Christian Eriksen dan Casemiro, kesulitan meladeni Bruno Guimaraes, Sandro Tonali, dan Joelinton.

Liverpool menjadi lawan berikutnya dan MU berisiko kalah dengan skor besar jika tetap menggunakan formasi 3-4-3. Namun, Amorim bersikukuh tidak mau mengubahnya.

“Saya tidak akan mengubah formasi saya. Jika saya mengubahnya, malah lebih buruk lagi. Tapi saya paham para pemain kesulitan karena terbiasa bermain dengan satu gaya selama dua tahun. Anda bisa merasakan, saya juga demikian, tapi saya harus tetap setia dengan gaya main saya, saya tidak punya yang lain,” ujar Amorim di ESPN.

“Ketika Anda mengganti pelatih, terlebih di klub seperti ini, itu karena mereka tidak menang-menang. Mereka bermain dengan gaya sebelumnya dan selalu kalah. Jadi apakah saya akan berubah ke sistem itu lagi? Tim ini sudah bermasalah sejak awal,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *