Manuid – Old Trafford kembali menjadi panggung drama, di mana Manchester United harus puas berbagi angka 1-1 dengan Arsenal pada pekan ke-28 Premier League. Hasil ini memperpanjang rekor imbang identik Setan Merah, sebuah ironi di tengah tuntutan kemenangan.
Gol Fernandes Dianulir Respons Cepat Rice
Bruno Fernandes membuka skor melalui eksekusi tendangan bebas cerdas di penghujung babak pertama, memberikan harapan bagi tuan rumah. Namun, keunggulan tersebut sirna di menit ke-74, ketika Declan Rice melepaskan tembakan terukur yang tak mampu dihentikan Andre Onana.
Hasil ini menempatkan Manchester United di posisi ke-14 dengan 34 poin, sementara Arsenal tertahan di peringkat kedua dengan 55 poin, terpaut 15 poin dari Liverpool di puncak klasemen. Bagi United, hasil imbang ini bukanlah ideal, mengingat tekanan yang mereka hadapi dan kebutuhan akan poin penuh di kandang sendiri.
Hattrick Imbang 1-1: Sebuah Fenomena
Fenomena imbang 1-1 menjadi momok bagi Manchester United. Tiga pertandingan terakhir mereka berakhir dengan skor identik, dimulai dari hasil imbang melawan Fulham di Piala FA yang berujung kekalahan adu penalti, diikuti hasil serupa melawan Real Sociedad di Liga Europa, dan puncaknya, melawan Arsenal di Premier League.
- 02/03/25: MU 1 – 1 (3-4 pen) Fulham
- 07/03/25: Real Sociedad 1 – 1 MU
- 09/03/25: MU 1 – 1 Arsenal
Amorim Puas, di Tengah Badai Cedera
Meskipun hasil imbang ini jauh dari kata ideal, manajer Ruben Amorim menyatakan kepuasannya. Di tengah badai cedera yang melanda timnya, satu poin melawan tim sekuat Arsenal dianggap sebagai pencapaian yang positif.
“Saya pikir, ya, saya sangat senang. Jika Anda melihat keseluruhan permainan, kami mengendalikan menit-menit pertama tanpa bola. Kami mencetak gol menjelang turun minum, itu sangat membantu kami pada akhirnya,” ucap Amorim.
“Di babak kedua kami memiliki lebih banyak ruang dan lebih banyak energi juga karena hasil dan para penggemar kami, untuk mencetak gol lagi. Jadi jika saya melihat penampilannya, saya cukup senang, bahkan dengan semua masalah,” sambungnya.
Analisis Pertandingan
- Manchester United menunjukkan peningkatan dalam organisasi permainan, terutama di lini pertahanan. Namun, konsistensi masih menjadi masalah utama.
- Arsenal, meskipun mendominasi penguasaan bola, kesulitan membongkar pertahanan rapat United.
- Performa gemilang Declan Rice menjadi pembeda dalam pertandingan ini.
- Keputusan wasit pada menit akhir pertandingan mengenai penyelamatan Declan rice, akan menjadi bahan perdebatan.